Dalam kebanyakan kasus, retensi cairan tidak menyebabkan masalah serius Namun terkadang, hal itu menyebabkan efek berbahaya pada tubuh. Kondisi yang menyebabkan retensi cairan termasuk gagal jantung, sirosis hati, gagal ginjal, sindrom pramenstruasi dan preeklamsia (kondisi berbahaya pada akhir kehamilan).
Kapan saya harus khawatir tentang retensi air?
Retensi cairan dapat menyertai kondisi serius atau bahkan mengancam jiwa. Cari perawatan medis segera (hubungi 911) jika Anda mengalami kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan dada, ketidakmampuan untuk buang air kecil, atau penurunan buang air kecil.
Apa yang terjadi jika retensi cairan tidak diobati?
Jika tidak diobati, edema dapat menyebabkan pembengkakan yang semakin menyakitkan, kekakuan, kesulitan berjalan, kulit meregang atau gatal, borok kulit, jaringan parut, dan penurunan sirkulasi darah.
Bagaimana Anda tahu jika retensi air serius?
Gejala retensi cairan dapat meliputi:
- pembengkakan bagian tubuh yang terkena (kaki, pergelangan kaki dan tangan biasanya terkena)
- sakit pada bagian tubuh yang terkena.
- sendi kaku.
- pertambahan berat badan yang cepat selama beberapa hari atau minggu.
- fluktuasi berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- saat ditekan, kulit mungkin menahan lekukan selama beberapa detik (edema pitting)
Dapatkah retensi cairan menyebabkan kematian?
Edema paru: Ini terjadi ketika kelebihan cairan terkumpul di paru-paru, membuat sulit bernapas. Hal ini dapat terjadi akibat gagal jantung kongestif atau cedera paru akut. Ini adalah kondisi yang serius, dapat menjadi darurat medis, dan dapat menyebabkan pernapasan kegagalan dan kematian.