Tes toleransi glukosa mengukur jumlah glukosa yang tersisa dalam aliran darah Anda setelah berpuasa dan kemudian setelah minum minuman manis dengan interval tetap. Kadar glukosa darah biasanya diukur dalam miligram per desiliter, atau mg/dL.
Apa itu tes toleransi glukosa dan bagaimana cara kerjanya?
Tes toleransi glukosa memeriksa seberapa baik tubuh memproses gula darah (glukosa) Ini melibatkan membandingkan kadar glukosa dalam darah sebelum dan sesudah minum minuman manis. Hasil tes ini dapat membantu dokter untuk mendeteksi diabetes tipe 2 atau pra-diabetes (toleransi glukosa terganggu).
Apa yang terjadi selama tes toleransi glukosa?
Dalam uji toleransi glukosa, 75 g glukosa dilarutkan dalam 250 hingga 300 ml air. Jumlah yang diberikan kepada anak-anak didasarkan pada berat badan mereka. Jika tes sedang dilakukan untuk memastikan dugaan diabetes, darah diambil lagi setelah dua jam dan kadar gula darah diukur.
Mengapa saya memerlukan tes toleransi glukosa?
Tes toleransi glukosa juga digunakan untuk mendiagnosis diabetes. OGTT digunakan untuk menyaring atau mendiagnosis diabetes pada orang dengan kadar glukosa darah puasa yang tinggi, tetapi tidak cukup tinggi (di atas 125 mg/dL atau 7 mmol/L) untuk memenuhi diagnosis diabetes.
Apa yang wajib dilakukan sebelum tes toleransi glukosa?
Puasa diperlukan selama 8 hingga 10 jam sebelum tes dan hanya air yang diperbolehkan selama periode ini. Anda mungkin ingin menghindari menggunakan kamar kecil sebelum pengujian karena sampel urin mungkin diperlukan. Pada pagi hari tes jangan merokok atau minum kopi atau produk berbasis kafein. GTT tidak boleh dilakukan pada orang sakit.
