Logo id.boatexistence.com

Apakah sering buang air kecil merupakan tanda diabetes?

Daftar Isi:

Apakah sering buang air kecil merupakan tanda diabetes?
Apakah sering buang air kecil merupakan tanda diabetes?

Video: Apakah sering buang air kecil merupakan tanda diabetes?

Video: Apakah sering buang air kecil merupakan tanda diabetes?
Video: PREDIABETES DAN SERING BUANG AIR KECIL, BAGAIMANA MENGATASINYA? 2024, Mungkin
Anonim

Penderita diabetes rentan terhadapinfeksi saluran kemih (ISK), masalah kandung kemih dan disfungsi seksual. Diabetes seringkali dapat memperburuk kondisi urologi Anda karena dapat memengaruhi aliran darah, saraf, dan fungsi sensorik dalam tubuh.

Apakah tanda ISK yang sering terjadi?

Memiliki sistem kekebalan yang tertekan atau kondisi kesehatan kronis dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi berulang, termasuk ISK. Diabetes meningkatkan risiko ISK, seperti halnya penyakit autoimun tertentu, penyakit saraf, dan batu ginjal atau kandung kemih.

Mengapa penderita diabetes sering mengalami ISK?

Pertama, penderita diabetes mungkin memiliki sirkulasi yang buruk, yang mengurangi kemampuan sel darah putih untuk berjalan di dalam tubuh dan melawan segala jenis infeksi. Kedua, kadar glukosa darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko ISK. Dan ketiga, beberapa penderita diabetes memiliki kandung kemih yang tidak dapat dikosongkan dengan baik.

Apakah ISK merupakan tanda diabetes?

Jika Anda menderita diabetes, Anda dua kali lebih mungkin terkena infeksi saluran kemih (ISK). Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. ISK dapat menyebabkan nyeri, kelemahan, kelelahan, mual, dan demam. Jika tidak diobati, ISK dapat merusak ginjal Anda.

Dapatkah diabetes tipe 2 menyebabkan infeksi saluran kemih?

Menurut Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI), pasien dengan diabetes tipe 2 mengalami ISK yang lebih sering dan lebih parah Mereka juga cenderung memiliki hasil yang lebih buruk: ISK pada pasien diabetes lebih sering disebabkan oleh patogen yang resisten, artinya infeksinya lebih sulit diobati.

Direkomendasikan: