Logo id.boatexistence.com

Apakah anak prasekolah saya mengalami kecemasan?

Daftar Isi:

Apakah anak prasekolah saya mengalami kecemasan?
Apakah anak prasekolah saya mengalami kecemasan?

Video: Apakah anak prasekolah saya mengalami kecemasan?

Video: Apakah anak prasekolah saya mengalami kecemasan?
Video: Mengenal Gangguan Kecemasan (Separation Anxiety) pada Anak | PUB 2024, Mungkin
Anonim

Apa Tanda & Gejala Kecemasan? Orang tua atau guru mungkin melihat tanda-tanda bahwa seorang anak atau remaja cemas. Misalnya, seorang anak mungkin menempel, bolos sekolah, atau menangis. Mereka mungkin bertindak takut atau kesal, atau menolak untuk berbicara atau melakukan sesuatu.

Bagaimana saya tahu jika anak saya yang berusia 4 tahun mengalami kecemasan?

Gejala kecemasan pada anak

  1. sulit berkonsentrasi.
  2. tidak tidur, atau terbangun di malam hari dengan mimpi buruk.
  3. tidak makan dengan benar.
  4. cepat marah atau mudah tersinggung, dan tidak terkendali saat meledak.
  5. terus-menerus khawatir atau memiliki pikiran negatif.
  6. merasa tegang dan gelisah, atau sering ke toilet.

Seperti apa kecemasan pada anak-anak prasekolah?

Kecemasan anak sering terlihat seperti kemarahan yang intens dan kurangnya regulasi emosi Kesedihan: Anak-anak yang cemas dapat terlihat lekat, kewalahan, dan sedih. Mereka cenderung menangis tanpa penjelasan. Isolasi dan penghindaran: Anak-anak yang cemas sering kali terlibat dalam isolasi sosial.

Dapatkah anak berusia empat tahun mengalami kecemasan?

Ini juga umum bagi anak-anak usia prasekolah untuk mengembangkan ketakutan atau fobia tertentu. Ketakutan umum pada anak usia dini termasuk binatang, serangga, badai, ketinggian, air, darah, dan kegelapan. Ketakutan ini biasanya hilang secara bertahap dengan sendirinya. Mungkin juga ada saat-saat lain dalam kehidupan seorang anak ketika mereka merasa cemas.

Bagaimana saya bisa membantu anak prasekolah saya dengan kecemasan?

  1. Tujuannya bukan untuk menghilangkan kecemasan, tetapi untuk membantu anak mengelolanya.
  2. Jangan menghindari sesuatu hanya karena membuat anak cemas.
  3. Ungkapkan harapan yang positif namun realistis.
  4. Hormati perasaannya, tapi jangan memberdayakannya.
  5. Jangan mengajukan pertanyaan yang mengarah.
  6. Jangan memperkuat ketakutan anak.

Direkomendasikan: