Tidak seperti produk susu, madu pasteurisasi bukan tentang keamanan pangan, karena madu alami adalah salah satu produk makanan teraman yang bisa Anda makan. Sebaliknya, pasteurisasi terutama dilakukan untuk memperlambat proses alami kristalisasi, atau ketika madu cair mulai menjadi kaku dan renyah seiring waktu.
Mana yang lebih baik madu yang dipasteurisasi atau tidak dipasteurisasi?
Karena pasteurisasi membuat madu terkena suhu tinggi, hal itu dapat merusak atau menghilangkan sifat alami madu. Ini berarti madu mentah mungkin menawarkan manfaat kesehatan yang lebih kuat, dalam hal penyembuhan luka dan melawan infeksi, daripada madu biasa. Banyak penelitian telah menemukan bahwa madu mentah memiliki manfaat kesehatan.
Apakah madu yang tidak dipasteurisasi aman?
Produsen madu biasanya akan melewatkan madu mentah melalui filter untuk menghilangkan kotoran sebanyak mungkin, tetapi beberapa biasanya tetap ada. Masih aman untuk dimakan. Tidak seperti madu mentah, madu biasa mengalami proses pasteurisasi.
Apakah madu memerlukan pasteurisasi?
Madu memiliki kelembapan yang rendah dan keasaman yang tinggi, yang berarti bahwa bakteri tidak dapat bertahan hidup di dalamnya. Jadi, tidak seperti susu dan jus, madu tidak dipasteurisasi untuk alasan keamanan pangan, melainkan untuk tujuan kualitas. Pasteurisasi madu mengurangi kemungkinan fermentasi dan juga menunda granulasi.
Apa yang terjadi jika Anda makan madu yang tidak dipasteurisasi?
Madu mentah dapat mengandung spora bakteri Clostridium botulinum Bakteri ini sangat berbahaya bagi bayi atau anak-anak di bawah usia satu tahun. Ini dapat menyebabkan keracunan botulisme, yang mengakibatkan kelumpuhan yang mengancam jiwa (26, 27). Namun, botulisme sangat jarang terjadi pada orang dewasa yang sehat dan anak-anak yang lebih tua.