Gerobak dorong adalah tuas kelas dua. Poros roda adalah titik tumpu, pegangannya membutuhkan tenaga, dan beban ditempatkan di antaranya. Usaha selalu menempuh jarak yang lebih jauh dan lebih kecil dari beban.
Mengapa gerobak dorong dianggap sebagai tuas kelas 2?
Pada pengungkit kelas kedua, beban berada di antara usaha (gaya) dan titik tumpu. Contoh umum adalah gerobak dorong di mana usaha bergerak dalam jarak yang jauh untuk mengangkat beban yang berat, dengan poros dan roda sebagai tumpuannya. Pada tuas kelas kedua usaha bergerak dalam jarak yang jauh untuk menaikkan beban dalam jarak yang kecil.
Apakah gerobak dorong kelas 2 tuas?
Sebuah gerobak dorong adalah tuas kelas kedua. Di bawah ini adalah data penggunaan gerobak dorong untuk memindahkan batu seberat 30 kg. Upaya (angkat) selalu diterapkan di ujung pegangan, 150 cm dari titik tumpu. Titik tumpu adalah tempat bergabungnya gerobak dorong ke poros roda.
Apa yang membuat tuas kelas 2?
Dalam Pengungkit Kelas Dua, Beban berada di antara Gaya dan Fulcrum Semakin dekat Beban dengan Fulcrum, semakin mudah beban diangkat. Contohnya termasuk gerobak dorong, stapler, pembuka botol, pemecah kacang, dan gunting kuku. Contoh yang bagus dari Pengungkit Kelas Dua adalah gerobak dorong.
Apa contoh tuas kelas dua?
Pengungkit Kelas Dua
- Gerobak Roda.
- Stapler.
- Pintu atau gerbang.
- Pembuka botol.
- Nutcracker.
- Pemotong kuku.