Ringkasan Pelajaran. Stigmatisasi adalah jenis mempermalukan yang dapat menyebabkan pelaku melakukan lebih banyak kejahatan di masa depan, sementara mempermalukan reintegratif menghadirkan pelaku dengan ketidaksetujuan rekan-rekannya tetapi pemahaman bahwa dia diizinkan kembali kelompok setelah menyadari konsekuensi dan dampak dari tindakannya.
Apa itu stigmatis shaming?
Stigmatic shaming adalah apa yang digunakan hakim Amerika ketika mereka membuat pelanggar memasang tanda di propertinya yang mengatakan "seorang penjahat yang kejam tinggal di sini", atau stiker bemper di mobilnya mengatakan "Saya seorang pengemudi mabuk". Stigmatik mempermalukan dirancang untuk membuat pelaku terpisah sebagai orang buangan selama sisa hidup pelaku.
Apa konsep reintegrative shaming?
Dalam kriminologi, teori reintegrative shaming menekankan pentingnya rasa malu dalam hukuman pidana. Teori ini menyatakan bahwa hukuman harus fokus pada perilaku pelaku daripada karakteristik pelaku.
Apa perbedaan antara stigmatisasi dan reintegrative shaming?
Stigmatisasi adalah penghinaan yang tidak sopan; pelaku diperlakukan sebagai orang jahat. Stigmatisasi tidak memaafkan-pelaku dibiarkan dengan stigma secara permanen, sedangkan mempermalukan reintegratif adalah memaafkan-upacara untuk menyatakan penyimpangan diakhiri dengan upacara untuk mendesertifikasi penyimpangan.
Siapa bilang mempermalukan bisa berupa stigmatisasi atau Reintegratif?
Bagian 1: Deskripsi teori Reintegrative shaming adalah teori yang cukup baru. Ini pertama kali dibuat pada tahun 1989 oleh John Braithwaite sebagai alternatif dari teori pelabelan.