9.3 Metode Deduksi Misalnya, aturan Modus Ponens Modus Ponens Dalam logika proposisional, modus ponens (/ˈmoʊdəs poʊnɛnz/; MP), juga dikenal sebagai modus ponendo ponens (Latin untuk " metode menempatkan dengan menempatkan") atau eliminasi implikasi atau menegaskan anteseden, adalah bentuk argumen deduktif dan aturan inferensi https://en.wikipedia.org wiki Modus_ponens
Modus ponens - Wikipedia
memberitahu kita bahwa jika proposisi “P. Q” benar dan proposisi “P” benar, maka “Q” pasti benar. Aturan inferensi ini dapat dinyatakan sebagai pernyataan tautologis implikasi material berikut: “((P. Q)•P). T.”
Apa aturan inferensi p dan q ini menyiratkan p?
Latin untuk "metode menyangkal". Aturan inferensi yang diambil dari kombinasi modus ponens dan kontrapositif. Jika q salah, dan jika p menyiratkan q (p q), maka p juga salah. Sebuah kesalahan dalam penalaran. Diberikan pernyataan p, jika ~p secara logis mengarah ke kontradiksi, maka p harus benar.
Apa 9 aturan inferensi?
Istilah dalam himpunan ini (9)
- Modus Ponens (M. P.) -Jika P maka Q. -P. …
- Modus Tollens (M. T.) -Jika P maka Q. …
- Silogisme Hipotetis (H. S.) -Jika P maka Q. …
- Silogisme Disjungtif (D. S.) -P atau Q. …
- Konjungsi (Konjungsi) -P. …
- Dilema Konstruktif (C. D.) -(Jika P maka Q) dan (Jika R maka S) …
- Penyederhanaan (Sederhana) -P dan Q. …
- Absorsi (Abs.) -Jika P maka Q.
Bagaimana Anda membaca PQ?
Implikasi p → q (baca: p menyiratkan q, atau jika p maka q) adalah pernyataan yang menyatakan bahwa jika p benar, maka q juga benar. Kita setuju bahwa p → q benar jika p salah Pernyataan p disebut hipotesis dari implikasi, dan pernyataan q disebut kesimpulan dari implikasi.
Mengapa P dan Q digunakan dalam logika?
Proposisi adalah sama atau setara secara logis jika mereka selalu memiliki nilai kebenaran yang sama. Artinya, p dan q secara logika ekuivalen jika p benar bila q benar, dan sebaliknya, dan jika p salah bila q salah, dan sebaliknya. Jika p dan q ekivalen secara logika, kita tulis p=q.