Sebuah studi tahun 2019 mencatat bahwa alergi bulu jarang terjadi dan bahwa, dalam banyak kasus, alergi disebabkan oleh tungau debu dan akumulasi bakteri ketika seseorang tidak mengikuti instruksi perawatan dari pabrik.
Apa saja gejala alergi bulu?
Gejala umum alergi bulu angsa meliputi:
- Bersin.
- sakit tenggorokan.
- Batuk.
- Postnasal drip.
- Mata gatal dan berair.
- Hidung berair.
Bisakah Anda alergi selimut bulu angsa?
Semakin turun campurannya, semakin pulen dan semakin mahal selimut atau bantalnya. Hypoallergenic Down: Burung bulu angsa dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang Namun bukan bulu angsa yang melakukan hal ini, melainkan partikel debu yang tersisa di bulu setelah dicuci dan diproses.
Apakah selimut bulu buruk untuk alergi?
Mitos lainnya adalah bantal bulu dan selimut bulu angsa menyebabkan reaksi alergi. Hal ini menyebabkan ledakan penjualan bantal alternatif dan bantal "anti-alergen". Namun, jika Anda menguji kedua jenis bantal secara berdampingan, mitos ini akan segera hilang.
Apakah selimut bulu angsa terkena tungau debu?
Selimut yang terbuat dari sutra atau wol sangat cocok untuk meminimalkan perkembangbiakan koloni tungau debu. Selimut bulu hipoalergenik (yang mengurangi kemungkinan reaksi terhadap bulu) masih bisa menjadi tempat berkembang biaknya tungau debu.